TUGAS INDIVIDU
Dosen Pengampu : Mosses Aidjili, M.Kom
Mata Kuliah : Interaksi Manusia dan Komputer
Disusun Oleh:
MUHAMMAD FATHURROZAK
10.240.0292
6P41
SEKOLAHTINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK)WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan vertebrata yang berfungsiuntuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus ataubakteri.
Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O. Pembagianini dilakukan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat danprotein pada permukaanmembran sel darah merah. Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji laboratoriom.Selamainiuntuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO, yang prosesnya dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan tiga jenis cairan atau reagen pada sampel darah. Jenis golongan darah sangat pentingpada saat tranfusi darah, seseorang harus menerima darahdarigolongan darah yang samadengan pendonor.
Dalam proses pengujian sampel darah menggunakanmetode ABO, sampel darah akan diteteskansuatu reagen, kemudian pada sampel darah akan terjadi proses aglutinasi atau penggumpalan darah.
Penggumpalan darah disebabkan karena adanya interaksi antibodi dengan antigen yang terikat padaeritrosit.
Darah memiliki antigen dan antibodi, dimana setiap masing-masing antigen dan antibodi terdiridari A dan B, untuk lebih jelas melihat karakteristik golongan darah berdasarkan antigen dan antibodidapatdilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik golongan darah system ABO
Selama ini pengujian darah dilakukan secara manual yaitu dengan cara meneteskan cairan reagen ke sampel darah untuk melihattingkat penggumpalan darahmenggunakan mata.Metodeinihanya dapat dilakukanoleh orang yangahli dibidangini. Untuk menghindari kesalahanpembacaan, perlu dibuatsuatu alat yang memiliki standar menggunakan teknologi seperti sensor dan mikrokontroler untuk mendeteksi golongan darah secara otomatis. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mendesaindan membuatalat pendeteksi golongan darah otomatis yang portablesehingga mudah dibawa dan digunakan.
BAB II
ISI
Konsep Desain
Konsep desain pembuatan alat pendeteksi golongan darah (APGD) pada penelitian ini mengikuti framework seperti pada Gambar 1. Ide awal pembuatan alat ini adalah untuk mempermudahkerja tenaga medis ataupun orang yang tidak ada latar belakang ilmu medis untuk mengetahui golongan darah seseorang. Langkahselanjutnya adalahkonsep desain, APGD sebaiknya dapat dengan mudah untukdibawa kemana-mana serta memiliki bentuk yang menarik. Dengan landasan pemikiran seperti diatas, maka alatini akan didesain berbentuk persegi empat. Ide pembuatan kemudian diterjemahkan dari sket desain (Gambar2) selanjutnya ditransfer keCAD software seperti terlihat padaGambar 3.
Gambar1. Konsep Design Framework
Gambar 2. Sket Desain Alat
Gambar3. Desain Umum APGD
Langkah selanjutnya adalah menentukan komponen-komponen yang akan digunakan. Dalammenentukan komponen ini struktur umum alatini akan diturunkan perbagian. Untuklebihjelasalur tree komponen dapat dilihat pada Gambar4.
Gambar4. Algoritma Tree PadaAPGD
Dari gambar diagram pohon dapat dilihat APGD dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat kerasdanperangkat lunak. Secara perangkat keras APGD terdiri dari dua LDR dan LED yang berfungsisebagai sensor pendeteksi darah, dua buah LED dan photodioda yang berfungsi sebagai sensor untuk menentukan ada atau tidaknya sampel darah, selanjutnya Mikrokontroler ATMega 8535 yang berfungsi sebagai brain atau prosessing unit. Kemudian LCD sebagai media penampil alat. Untuk mengisi program pada prosessing unit digunakan compiler yang bernama CodeVision, C Languange.
Sub-system dari APGD ini adalah sistem minimumyang diperlukan oleh mikrokontroler untuk dapat bekerja, hal ini sangat penting karena jika sistem ini tidakterpasang maka keseluruhan sistem tidak dapat bekerja. Adapun komponen sub system ini berupa IC mikrokontroler ATmega8535, 1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz, 3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF serta 100 nF, 1 kapasitor elektrolit 4.7 µ F, 2 resistoryaitu 100 ohm dan 10 Kohm dan 1 tombol reset pushbutton.
Sistemkerja alatdirancang berdasarkan blok diagram yang ditunjukkan oleh Gambar 5. Secaraumum dapat dijelaskan ketika sample diletakkan, LED akan ONdan LDR akan menerima cahaya yangdipancarkan, besar kecil nilai yangditerima oleh LDR yang akan menentukan jenis golongan darah. Nilaicahaya tersebut akanditanamkandidalam mikrokontroler. Sedangkan untuk hasil keluaranakanditampilkan pada LiquidCristal Display (LCD).
Gambar 5. Blok Diagram APGD
Cara kerja APGD adalah mikrokontroler akan membaca jenis golongan darah berdasarkan intensitas cahaya yang diterima oleh LDR, bila intensitas cahaya pada sampel pertama yang ditetesi Anti A berlogika 1 dan sampel kedua yang ditetesi Anti B berlogika 0 maka LCDakan menampilkan golongandarah A. Bila sampel pertamanberlogika 0 dan sampel kedua berlogika 1 maka pada LCD akan tampilgolongan darah B. Pada sampel pertama berlogika 1 dansampel kedua berlogika 1 maka LCD menampilkan golongan darah AB. Sedangkan untuk golongan darah O, pada sampel pertama berlogika 0dansampel keduaberlogika0. Hal ini seperti dijelaskan pada Gambar6 dan Gambar7.
Gambar6. Diagram Alir Motor Pada APGD
Gambar7. Diagram Alir Scan Sampel Darah
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Perancangan PerangkatKeras dan PerangkatLunak
Perancangan alat pendeteksi golongan darah terdiri dari 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Pada bagian perangkat keras dijabarkankomponen-komponen apa saja yangdigunakan pada perancangan alat pendeteksi golongan darah, danpada bagianperangkat lunak dijabarkan isi dan bentuk dari program yang digunakan padaperancangan alatpendeteksi golongan darah.
Dalam pembuatan alat pendeteksi golongan darah digunakan beberapa komponen yang terdiridari Catu Daya, Mikrokontroler, LCD, LDR, Photodioda,LED, IC 7805. Catu daya digunakan sebagai sumber energi untuk menghidupkan alat pendeteksi golongan darah, catudaya yang digunakan pada alat ini adalah catu daya yang telah banyak dijual di pasaran yaitu charger versi SH-4.8V300. Sebagai otakdari alat pendeteksi golongan darah maka digunakan mikrokontroler, yang digunakan pada alatiniadalah mikrokontroler ATMega 8535 yang memiliki ADC dibanding mikrokontroler lainnya. Sebagai penampi hasil keluarandari mikrokontroler ini adalah LCD, LCD yang digunakan adalah LCD tipe M163 yangmemiliki karakteristik 16 kolom dan 2 baris. Untuk sensor dari alat ini digunakan LED dan LDR sebagai pendeteksi jenis golongandarah, dan digunakan LED danphotodioda sebagai pendeteksi adanya sampeldarah.
Alat pendeteksi golongan darah ini dibuat menjadibox atau kotakdimana sensornya dirancangsedemikian mungkinsehingga sensor dapat diletakkan pada tempat yang tepat. Pada alat ini LED diletakkan diujung atas penampandanLDR diujungbawah penampan yang pas sehingga LED bisa menyinari LDR. Dan pada ujung dari penampanletakkan photodioda pada bagianbawahpenampandan LED pada bagian atas penampan, photodioda dan LED harus pas agar photodioda dan LED dapatberfungsi sebagaimana fungsi pada alatini.
Pada perancangan perangkat lunak ini, diatur bagaimana kerja dari rangkaian yang akan dibuat. Membuat program menggunakan instruksi-instruksi yang ada pada mikrokontroler ATMega sehingga hasil outputnya langsung dapat ditampilkan pada LCD. Pada perancangan perangkat lunakinidigunakanbahasa pemograman yaituBahasa C, secara garis besar dapat dijabarkan program yang dibuat pada alat pendeteksi golongan darah seperti yang ditunjukkan padaGambar 8.
Gambar 8. Implementasi Perangkat Lunak Bahasa C
Hasil dan Pembahasan
Pengujian pada alat pendeteksi golongan darah dapat dilakukan dengan cara mengoperasikan alat ini secara langsunguntuk membuktikan bahwa alat ini bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melakukan pengujian ini dibutuhkanempat jenis golongan darah yangtelah kita ketahui, yaitu golongandarah A, golongandarahB, golongandarah AB, dan golongandarahO. Pengujiangolongandarahini dilakukan kepada dua belasorang yang memiliki golongan darah berbeda, yaitu tiga orang yang memilikigolongan darah A, tiga orang yang memiliki golongan darahB, tiga orang yang memiliki golongandarahAB, dan tiga orang lagi yang memiliki golongan darah O. Pengujian alat pendeteksi golongan darah dilakukan dengan cara meneteskan reagen Anti A dan reagen Anti B diatas sampel darah yang telahdiletakkan diatas kaca optik, lalu sampel darahtersebut diaduk hingga rata agar terlihat adanyapenggumpalan darah atau tidak.
Pendeteksian golongan darah terhadap golongan darah Aadalah bila sampel darah yang ditetesiAnti A menggumpaldan sampel darahyang ditetesi Anti B tidak menggumpal. Untuk golongandarahB adalah sampel darah yang ditetesi Anti Atidak menggumpal dan sampel darah yang ditetesi Anti Bmenggumpal. Pada golongan darah AB, kedua sampel darah yang masing-masing ditetesi Anti A danAnti B menggumpal. Sedangkan pada golongan darah O tidak ada yang menggumpal pada sampel darahyang telah ditetesi Anti A dan Anti B.
(1)
Setiap pengujian golongan darah terhadap kedua belas orang yang memiliki golongan darah yang berbeda selanjutnya akan dilakukan penghitungan waktualat dalam melakukanpendeteksiangolongan darah. Penghitungan waktu tersebut dihitung menggunakan persamaan (1), misalnya pada golongan darah A rata-rata waktu pengujiannya adalah 02:23.89,pada golongan darah B adalah 02:24.56,pada golongan darah B adalah 02:24.56, sedangkan pada golongan darah O adalah 02:19.36. Untuk kedua belas orang tersebut, rata – rata waktu pengujian adalah 02:31:59. Gambar 8 menunjukkanhasil percobaan seperti terlihat pada LCD yang menampilkan golongan darah Asesuai dengan kartu golongan darah dari salah seorang sampel.
Gambar 8.Hasil Pengujian Darah
BAB IV
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kecepatan waktupengujian setiap golongandarahberbeda-beda karena lama saat pengadukandarah dengan reagen. Darihasil pengujianteradap dua belas orang yang masing-masing memiliki jenis golongan darah berbeda, ternyata golongandarah AB memiliki rata-rata waktu yang sedikit lebih banyakdibanding golongan darah yang lain. Hal ini terjadi karena golongan darah yang ditetesi Anti A dan AntiB menggumpal, sehingga membutuhkanwaktu dalam proses pengumpalan APGD dibuat dalam bentukkotak / box berukuran lebar 16 cm dan panjang 21,3 cm, hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam pembawaan dan tidak memakan banyak tempat. Kemudian LCD / penampil hasil diletakkan di atas kotak / box agar mudah dibaca ataudilihat. LED selama ini banyak digunakan sebagai penerangan ataupunindikator, dalam penelitian ini LED digunakan sebagai sensor dengan mengkombinasikannya denganLDR.
DAFTAR PUSTAKA
Feizi, T., et al. Three types of blood group I specificity amongmonoclonal anti-I autoantibodies revealed by analogues of a branchederythrocyte glycolipid. Journal of Experimental Medicine. 149 (4), 1979, pp975-980.
Siegal, Frederick P., The Nature of the Principal Type 1Interferon-Producing Cell in Human Blood. ScienceMagazine, 1999. 284 (5421), pp. 1835-1837.
R.W., Allen,. Parentage Testing in the United States: The Role ofthe American Associatio of Blood Banks. Profilesin DNA, 1998, 2(2), 7–8.
Tessa, Ni’mawati,. Golongan Darah. [Online]. Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/37815439/goldarah.Diakses tanggal 8 Juni 2013.
Irfannuddin, Fisiologi Untuk Paramedis, FK-Unsri. 2008.
@kaptenpenguind
Mungkin Ini Juga Yang Anda Cari :
Post a Comment
Silahkan berkomentar disini. komentar anda sangat membantu demi kemajuan blog ini. dan terima kasih atas komentar-komentar yang sudah masuk.