Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Tuesday, February 26, 2013

Sahabat Sastraku (Putih Abu-Abu)


Pagi ini ku injakkan kaki ku di kota kelahiranku yang telah ku tinggalkan enam bulan yang lalu,ku lihat beberapa anak berseragam putih abu-abu  bercanda riang, pikiranku melayang teringat akan masa putih abu-abu  yang berwarna.Aku sangat merindukan setiap sudut madrasah yang setiap pagi terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an.Madrasah tempat kami menjalin persahabatan.

Setiba di rumah langkahku langsung tertuju ke lemari tempat penyimpanan album kenangan.ku cari satu album yang bersampul  warna hijau bergambar lima orang anak saling bergandengan tangan.Sampul album  itu di desain oleh aku dan teman-temanku,agar kami selalu saling ingat indahnya cerita persahabatan kami.Ku buka setiap lembaran album yang berisi foto-foto kami ketika masih SMA. foto kami berseragam putih abu-abu dengan fose yang aneh,lucu,tertawa riang,tanpa ku sadari air mata membasahi pipiku.mata ku tertuju pada sebuah foto,yah foto aku dan sahabatku  di depan ruangan favorit kami yaitu ruangan jurnalistik Majalah Ar-Rasyid MAN Model Pangkalpinang.Ruangan inilah yang menjadi saksi persahabatan kami di masa putih abu-abu.Ku tatap satu persatu wajah di foto itu,Agun sahabat cowok ku yang penakut tetapi polos dan perhatian,Suci yang judes tapi tidak pernah marah,imut yang hitam manis yang paling manja,eka yang cantik dan aktif,dan aku yang terkenal cengeng. hehehe. . .

Berawal dari hobi menulis dan rasa cinta terhadap sastralah kami bertemu,ketika kami duduk di kelas satu SMA ada open recruitment anggota jurnalistik yang di adakan oleh kakak-kakak pengurus ekstrakulikuler jurnalistik.hal itu memang sudah menjadi kebiasaan di sekolahku setiap tahunnya.Ketika bel istirahat berbunyi,terdengar suara kakak kelas ku dari sebuah mikrofon.” Kepada seluruh adek-adek kelas sepuluh yang telah mendaftarkan diri sebagai anggota jurnalistik,pulang sekolah nanti harap berkumpul di ruangan jurnalistik,kita akan mengadakan perkenalan antar anggota jurnalistik .”

Teng. . .Teng. . .Teng. . .bel tiga kali yang dinanti-nanti semua siswa berbunyi”Horeee pulang”teriakan anak-anak kelasku yang heboh. Dengan bersemangat aku bergegas menuju ruang jurnalistik,disitu terlihat baru sedikit yang berkumpul .Sambil menunggu semua berkumpul aku duduk bersama teman satu kelas ku yang ikut juga dalam ekstrakulikuler  yaitu imut dan eka .Selang beberapa menit terlihat wanita separuh baya masuk ke dalam ruangan jurnalistik,ternyata wanita itu adalah pembina kami.Selanjutnya acara perkenalan dengan anggota baru,dimulai dari barisan sebelah kanan.Terdengar suara anak laki-laki “Nama saya Agunawan”,“Nama Saya Eka purnama”,”Nama saya Happy Mahmudah tapi sering di panggil imut”,”Nama saya Suci purnama sari”,terakhir giliranku “Nama Saya Annur Riska Eka Putri AZ,panggil saja Annur”.Semua mata tertuju kepadaku karena nama ku super panjang.Hari itulah awal perkenalan kami yang singkat.

Satu minggu kemudian di adakan lah acara pelatihan jurnalistik bagi anggota baru,selama dua hari itulah kami saling mengenal.Saat dinamika kelompok mulai satu persatu sifat asli kami terlihat.Mulai hari itu kami menjadi satu tim di jurnalistik,mulai dari meliput berita,menulis berita,mengedit berita hingga menerbitkan majalah.Persahabatan kami selalu diwarnai dengan masalah-masalah yang kami hadapi di jurnalistik.Pernah suatu hari kami menghilangkan flashdisk yang berisi semua data majalah,saat itu aku yang cengeng mulai menangis ,imut yang manja mulai merengek-rengek,agun yang penakut hanya diam seribu bahasa,saat itu suci dan ekalah yang mondar-mandir menelpon ke percetakan,menghubungi pembina.Hari itu kami di marahi pembina tapi hal itu tak membuat kami saling membenci.Kami pernah di usir ketika meliput berita gara-gara kebanyakan orangnya,ya maklum kami berlima gak mau pisah.Yang paling konyol adalah rebutan makanan saat rapat jurnalistik,pulang jam 12 malam demi nyelesain majalah yang deadline,dimarahin guru gara-gara sering keluar jam pelajaran,di hukum ngerjain tugas yang seabrek gara-gara gak ikut ulangan harian,yang punya pacar siap-siap deh pacarnya dijahilin sampai cemburu.

Satu yang paling berkesan ketika kami di panggil kepala sekolah,ketika kami sedang asyik belajar di kelas,terdengar suara dari mikrofon.”Panggilan kepada Agunawan,Annur,happy,eka,suci segera menemui pak Amrizal sekarang juga”Wah spontan kami berlima kaget.Agun dengan muka penakutnya berkata,”Aduh kenapa ini?kita berlima bikin salah apa sih?”Imut dan eka serempak berkata “Pasti pak amrizal mau ngasih kita tugas”suci dan aku pun ikut nimbrung”Oalah mendingan kita segera kesana”Kami bergegas menuju ruang kepala sekolah.Terlihat pak amrizal dengan kumisnya yang menakutkan sambil memegang catatan guru piket.Kami berlima duduk seperti mau di sidang oleh pak hakim.Pak Amrizal mulai ber bicara” Kalian berlima ini masih mau masih sekolah atau gak sih sebenarnya,coba deh lihat absen kalian di guru piket ini izin semua.Kalian terancam tidak naik kelas kalau begini terus”.

Walau badai menghadang,rasa cinta kami dengan sastra tak pernah hilang,kami mampu berkarya dan membuktikan mampu berprestasi di bidang akademik.Hingga kami lulus dan hingga saat ini persahabatan itu tetap abadi walaupun dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Oleh: Annur Riska Eka Putri

Mungkin Ini Juga Yang Anda Cari :
pasang iklan pasang iklan pasang iklan pasang iklan pasang iklan

.:: Related Post ::.



0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar disini. komentar anda sangat membantu demi kemajuan blog ini. dan terima kasih atas komentar-komentar yang sudah masuk.

Perhatian !!!

Dimohon Untuk Semua Yang Mau Copy dari Blog ini, sertakan alamat blog ini . http://separuhtulisanku.blogspot.com/ dalam referensi anda. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda.

Tukar Link

Untuk Tukar Link Add Link Blog Snapper White ke Blog Anda. Setelah itu konfirmasi melalui Buku Tamu
Cari Saya Juga Di Facebook [Klik disini]

Followers

.:: Advertising ::.

pasang iklan pasang iklan
pasang iklan pasang iklan